Berkarya di manapun, menjadi perantau atau tetap berkarya di desa. Setiap warga negara memang berhak atas kehidupan yang layak. Oleh karena itu, merantau atau tidak merantau adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan masyarakat, dan juga kehidupan berbangsa dan bernegara. Menjadi perantau atau bukan perantau sesungguhnya juga tidak menghalangi kiprah dan prestasi setiap warga negara dalam mendharmabaktikan hidupnya buat keluarga, buat desa kelahirannya, dan tentunya buat bangsa dan negaranya.
Berawal dari sebuah situs jejaring sosial sesama warga di pertemukan, menjalin persaudaraan dan silaturahmi. Dari hanya sekedar kasih jempol, tulis menulis komentar, bikin status, akhirnya terwujud menjadi sebuah keluarga yang bernama “ARP” (Anak Remaja Pegiringan), komunitas remaja Pegiringan yang ada di perantauan.
ARP (Anak Remaja Pegiringan) adalah organisasi yang beranggotakan warga perantauan dari dari desa Pegiringan yang tersebar di wilayah Jakarta. Maksud dan tujuan didirikannya “ARP” (Anak Remaja Pegiringan) untuk memberikan wadah kepada warga Pegiringan yang merantau di wilayah Jakarta dan sekitarnya untuk menjalin silaturahmi dan mempererat paseduluran anggota sesama warga Pegiringan.
Kendati belum lama berdiri, keberadaan ARP perlu diapresiasi, dimulai dari hal yang kecil dan bisa dilakukan, seperti membuat kaos identitas, menyelenggarakan Kopdar adalah langkah awal dalam membesarkan ARP. Menurut Rhomadi, inisiator ARP nantinya akan terus mengembangkan dan memberikan informasi baik dimedia sosial maupun komunikasi sesama anggota, untuk mengajak warga lainnya bergabung. ARP sendiri belum mempunyai sekretariat resmi. Untuk sementara ARP berada di wilayah Jelambar Jakarta Barat, mudah-mudahan kedepannya akan lebih banyak warga/remaja yang bergabung. Sebagai paguyuban baru, ARP belum bergerak dengan kegiatan-kegiatan yang berskala besar, melaksanakan pertemuan anggota pada waktu dan tempat yang telah disepakati bersama secara rutin dan berkelanjutan untuk diskusi dan silaturahim.
Keberadaan ARP (Anak Remaja Pegiringan), bisa menjadi contoh kita bersama. Bukan soal kecil atau besar besar, resmi atau tidak, namun ada hal penting yang bisa kita jadikan contoh, yaitu bagaiamana usaha untuk membangun komunikasi, paseduluran sesama warga desa Pegiringan didaerah lain dengan segala ragam perbedaan. Bukan perkara kecil, tidak semua orang bisa mewujudkan itu, dengan Slogan “ Ora Butuh Kketenaran, Sing Penting Seduluran”, kita diajak untuk meniru, agar kita yang berdomisili didesa dan tidak menjadi perantau, bisa menjaga persaudaraan/paseduluran diatas segalanya, perbedaan bukanlah alasan untuk meninggalkan nilai-nilai paseduluran. Semoga ARP akan terus berkembang dan maju, untuk paseduluran warga Pegiringan diperantauan. (AdminDesa)
Komentar Terbaru