Kapolres Pemalang Beri Santunan Korban Perampokan Pulomas

Perampokan sadis di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A Kayuputih Pulogadung Jakarta Timur Jakarta Timur yang menewaskan salah satu warga desa Pegiringan, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga. Setelah dimakamkan pada Rabu siang, rumah korban Sugiyanto di RT. 11 RW. 05 Desa Pegiringan sampai sekarang masih ramai dikunjungi keluarga dan tetangga-tetangganya. Kegiatan tahlilan dan doa bersama akandilaksanakan dirumah korban selama tujuh hari kedepan.

Kamis, 29 Desember 2016 rombongan Polres Pemalang dipimpin langsung oleh AKBP Kingkin Winisuda (Kapolres Pemalang) mengunjungi keluarga korban di Pegiringan. Rombongan tiba di Pegiringan sekitar pukul 14.30 WIB, rombongan disambut Kepala Desa beserta perangkat desa pegiringan dan selanjutnya diantarkan kerumah ibu Darumi (istri Sugiyanto) di RT. 11 RW. 05 Desa Pegiringan.

Dalam kesempatan ini Kapolres Pemalang menyampaikan belasungkawa sedalam-sedalamnya atas musibah ini dan permohonan maaf tidak bisa hadir pada saat pemakaman kemarin. Kapolres Pemalang AKBP Kingkin Winisuda memberikan santuan kepada keluarga korban, mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat, beliau juga menyampaikan bahwa kehadirannya beserta rombongan sebagai wujud kepedulian sesama warga Pemalang dan juga instansi kepolisian yang selalu dekat dengan rakyat.

Sementara itu ibu Darumi (istri Sugiyanto) sangat terharu dan mengucapkan terima kasih kepada bapak Kapolres Pemalang yang telah berkenan hadir dirumahnya dan memberikan bantuan, dan sebelum rombongan Kapolres Pemalang meninggalkan rumah ibu Darumi, Kepala Desa Pegiringan juga menyampaikan terima kasih atas nama pemerintahan desa, atas kunjungan dan bantuan dari bapak Kapolres Pemalang beserta rombongan, beliau berharap kejadian atau musibah seperti ini tidak terjadi lagi di Pegiringan. (admin_desa).

Author: AdminDesa
Pegiringan adalah desa di kecamatan Bantarbolang, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Pegiringan salah satu desa di kecamatan Bantarbolang yang mempunyai bahasa yang khas di banding daerah lain di Pemalang, yaitu pengucapan vokal akhir (a) dibaca dengan (e) seperti pada kata belah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *