Masuki Masa Tanam, Petani Pegiringan Lakukan Gropyokan Gerebek Hama Tikus

Selama sebulan terakhir ini, serangan tikus membuat resah para petani padi di desa Pegiringna.  Tanaman padi seluas 8 hektar di wilayah selatan Desa Pegiringan Kecamatan Pegiringan Kabupaten Pemalang mengalami penurunan hasil panen, penurunan hasil panen tersebut akibat serangan hama tikus menjelang masa panen, hal ini membuat petani semakin resah.

Catam (46), koordinator petani mengatakan, saat ini petani Desa Pegiringan, khususnya diwilayah selatan desa (cengkar) memasuki masa tanam. Hanya saja, petani dipusingkan dengan serangan hama tikus yang tak berkesudahan. Hewan pengerat itu memakan bibit padi yang sudah disemai. Warga sudah melakukan berbagai upaya penanggulangan. Hanya saja, hal itu tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya muncul ide melakukan kegiatan gerebek tikus pada Jum’at, 14 Juli 2017 . Dengan menggunakan berbagai alat, warga desa Pegiringan kerja bakti membasmi hama pengerat tersebut.

Sementara itu, Sahiri (Kasi Pemerintahan Desa Pegiringan, saat mengikuti kegiatan gerebek tikus, mengatakan warga tidak putus asa setelah gagal membasmi serangan hama tikus dengan racun maupun pengasapan belerang, sejumlah petani di Desa Pegiringan, mencoba teknik baru mengusir binatang pengerat dengan cara tradisional. Mulai dari petani memasang barangbang, sampai mencari lobang/rumah-rumah tikus langsung (gropyokan). Teknik tradisonal yang diwariskan oleh orang tua jaman dulu tersebut banyak dilakukan di wilayah tersebut. ”Terus terang saja saya bersama petani di sini sudah putus asa dengan hama tikus yang sejak sebulan terakhir ini sedang ganas-ganasnya menyerang tanaman. Kami sudah pasang racun furadan, asap belerang dengan emposan, sampai dengan menyebar kotoran kerbau, tetap tidak ada hasilnya. Akhirnya kami ingat cerita orang tua dulu mengusir tikus dengan barangbang dan juga mencari rumah-rumah predator tersebut, sekarang dicoba lagi,” ungkap Sahiri.

Di Pegiringan serangan hama tikus,  berlangsung sejak sekitar sebulan terakhir menjelang masa panen dan memasuki masa tanam kali ini. diketahui dua kali masa panen dan tanam sebelumnya, areal sawah relatif aman dari serangan hama. Tingginya frekuensi serangan tikus disebabkan karena iklim yang mendukung perkembangbiakan tikus. Semoga cepat bisa dibasmi, sehingga petani akan memulai masa tanam dengan tenang. Gropyokan yang intensif dan berkesinambungan tentunya akan mampu menekan populasi hewan penggerat yang sering membuat padi rusak dan mempengaruhi hasil panen padi petani (admin)

 

Author: AdminDesa
Pegiringan adalah desa di kecamatan Bantarbolang, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Pegiringan salah satu desa di kecamatan Bantarbolang yang mempunyai bahasa yang khas di banding daerah lain di Pemalang, yaitu pengucapan vokal akhir (a) dibaca dengan (e) seperti pada kata belah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *