Pancuran Air Sumur Besi Sumber Mata Air Alami

Secara geografis desa Pegiringan tergolong desa yang cukup strategis. Jalan akses utama mudah dijangkau, karena ditunjang akses utama Pemalang – Purwokerto. Roda perekonomian yang semakin pesat dengan banyak dibangunnya infrastruktur perdagangan di jalan-jalan yang menjadi akses utama desa tetangga yaitu desa Wangkaldoyong, Banjarsari dan wanarata.

Nilai-nilai tradisi lokal desa masih kental melekat kuat. Gotong-royong masih tercermin di wilayah desa pegiringan. Gotong-royong dan semangat kebersamaan salah satu contohnya terlihat di wilayah  RT. 09/04. Selama beberapa hari warga RT. 09/04 bersama-sama bergotong royong membangun Sumur pancuran  yang diprakarsai oleh Bapak Tohari. Kegiatan tersebut di sambut baik oleh warga sekitar.

Tohari selaku inisiator gerakan warga berharap, kedepannya sumber mata air tersebut bias dibangun secara permanen, sehingga bias menjadi salah satu sumber mata air yang bias dimanfaatkan untuk kegiatan warga, seperti mandi, mencusi dan lain sebagainya.

Pancuran air di wilayah RT. 09/04 merupakan sumber mata air alami yang berada di daerah tebing sumur besi, banyak warga desa yang menggunakan air ini untuk mandi karena airnya yang jernih. Akses jalan menuju mata air tersebut memang tidak mudah, warga harus melewati anak tangga yang cukup terjal. Namun rasa lelah akan segera terobati ketika merasakan kucuran air yang begitu segar. Setelah diperbaiki secara swadaya warga kini mata air yang sering disebut “Pancuran Istana” oleh warga, kini lebih baik. Akses jalan dan lokasi sudah disemen sehingga, warga dalam memanfaatkan lebih mudah. *(Samet_Ryd)

Author: AdminDesa
Pegiringan adalah desa di kecamatan Bantarbolang, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Pegiringan salah satu desa di kecamatan Bantarbolang yang mempunyai bahasa yang khas di banding daerah lain di Pemalang, yaitu pengucapan vokal akhir (a) dibaca dengan (e) seperti pada kata belah.