Desentralisasi pendidikan memerlukan partisipasi masyarakat. Dalam hal ini tujuan partisipasi sebagai upaya peningkatan mutu pada satuan pendidikan cukup variatif. Tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa pendidikan (sekolah) dan masyarakat adalah faktor pendidikan yang saling mempengaruhi. Keduanya mempunyai timbal balik yang tidak dapat dipisahkan.
Pemerintah desa Pegiringan sebagai bagian dari masyarakat terus berupaya untuk bekerja sama dengan pihak sekolah, terutama dengan komite sekolah, pihak sekolah, kepala sekolah dan pelaku pendidikan lainnya. Penggunaan aset desa untuk fasilitas pendidikan, seperti tanah desa untuk dibangun sekolah-sekolah, lapangan desa untuk kegiatan pendidikan, dan bantuan buku untuk sekolah TK/Paud. Pemerintah desa juga berupaya memberikan dukungan pelayanan penuh kepada masyarakat khususnya bagi orang tua siswa, seperti memberikan rekomendasi bahwa ada masyarakatnya yang tidak mampu untuk masuk sekolah karena faktor biaya, memberikan rekomendasi ataupun surat keterangan penghasilan orang tua anak serta pelayanan administrasi lainnya.
Selain bentuk dukungan diatas, baru-baru ini juga pemerintah desa Pegiringan melakukan kerja sama dalam mewujudkan sekolah yang aman, sesuai dengan Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015, Aturan Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan, sebagai upaya untuk menciptakan kondisi sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan, dan menghindarkan semua warga sekolah dari unsur-unsur atau tindakan kekerasan, serta menumbuhkan kehidupan pergaulan yang harmonis dan kebersamaan antar peserta didik, tenaga kependidikan, dan orangtua serta masyarakat di desa. Bentuk kerja sama tersebut dalam bentuk pemberian baner sekolah aman di lima Sekolah Dasar di desa Pegiringan.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Desa Pegiringan (Duhari Daya), bahwa Pemerintah desa Pegiringan akan terus berupaya dan berkomitmen untuk mendukung dan terus bekerja sama dengan sekolah-sekolah yang ada di desa Pegiringan, komitmen ini dibuktikan dengan perencanaan dan pelaksanaan program-program desa baik secara langsung atau tidak langsung dapat membantu sekolah, seperti program Internet Desa yang secara bertahap mulai di implementasikan. Sekolah-sekolah yang membutuhkan akses internet murah, bisa menggunakan internet desa, yaitu dengan menggunakan fasilitas RT RW net, bahkan dalam program jangka panjang pemerintah desa sudah merencakan program perpustakaan desa, tuturnya. Hal ini semua dilakukan karena pendidikan merupakan dasar utama untuk menunjang pembangunan, selain pembangunan fisik pembangunan sumber daya manusia juga tidak boleh dikesampingkan. (AdminDesa)