Berangkat dari keprihatian atas situasi yang berkembang saat ini, tentang berbagai macam paham radikal yang mulai masuk kedesa-desa Pemerintah desa bersama unsur lainnya menggelar pengajian bulanan yang nantinya akan menjadi garda terdepan dalam menangkal paham-paham radikal agar tidak masuk ke desa Pegiringan. Di samping itu, pengajian ini juga sebagai silaturahmi antara ulama, pemerintah desa dan seluruh masyarakat paham Ahlusunah wal Jamaah dengan mengedepankan dakwah penuh kasih sayang, pentingnya dilakukan Kontra Radikal untuk mengantisipasi perkembangan paham yang dapat merugikan masyarakat, yaitu melakukan kekerasan ditengah masyarakat, agar semua pihak akan berkonstribusi memberikan informasi-informasi, mensinergikan program dan melakukan pendekatan kepada pihak-pihak yang terindikasi radikal.
Peran ulama tidak hanya penting, tapi urgent dalam menekan dan meminimalisasi paham-paham yang radikal yang menjurus pada perpecahan umat, kegiatan seperti ini sangat langka dan harus diapresiasi, kata Kepala Desa Pegiringan (Duhari Daya) saat memberikan sambutannya. Pengajian sebagai upaya untuk Pencegahan Paham Radikalisme ini akan dilaksanakan setiap sebulan sekali, setiap malam Sabtu manis di balai desa Pegiringan, tuturnya. Kegiatan pengajian tersebut diselenggarakan oleh majlis bulanan ratib dan maulid bekerja sama dengan pemerintah desa Pegiringan, sebagai bentuk keprihatinan dan pencegahan ulama dan masyarakat dimana paham radikalisme dan terorisme, kini terjadi di kalangan anak muda. Bahkan terorisme telah bergeser, jika dulu dilakukan oleh masyarakat yang terpinggirkan yang putus asa dan miskin, kini dilakukan oleh masyarakat intelek, bahkan akademisi dan birokrat. “Bisa dilihat, jika ada orang ceramah, isi ceramahnya mulai mempermasalahkan Pancasila, UUD, NKRI, maka patut dicurigai bahwa ceramah itu mengandung ajaran radikalisme.
Dalam kesempatan tersebut, Pembina pengajian (Ky. Muhyidin) menguraikan beberapa makna jihad yang memang beragam, baik yang tercantum dalam hadits maupun al-Qur’an. Ky. Muhyidin juga memaparkan makna jihad dalam perspektif Fiqih. Beliau juga memaparkan beberapa solusi, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Ketidakadilan masih menjadi alasan utama, penguatan paham radikalisme. Karenanya, harus kita pikirkan pula agar masyarakat ini mendapatkan Keadilan dan kesejahteraannya.
Kegiatan tersebut dihadiri kurang lebih 200 jamaah dari berbagai kalangan dari ulama, tokoh masyarakat, pemuda pemrintah desa dan ketua RT serta ibu-ibu di wilayah desa Pegiringan. Semoga dengan kegiatan bulanan seperti ini silaturahmi umat, ulama dan pemerintah akan terus terjaga, sehingga di Pegiringan akan tercipta sebuah kedamaian dan dapat melaksanakan pembangunan sesuai dengan program yang telah direncanakan. (AdminDesa)