Memperingati Hari Jadi Pemalang Ke-442 Warga Pegiringan Gelar Do’a Bersama

Pemerintah Desa Pegiringan bersama Paguyuban RT dan Masyarakat yang tergabung dalam Majlis Ratib dan Maulid, melakukan Dzikir Ratib dan Maulid bertajuk bersama di Pendopo Balai Desa Pegiringan pada Jum’at, 20 Januari 2017 sekitar pukul 20.00 WIB sampai dengan pukul 00.00 WIB.  Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Desa bersama Paguyuban Ketua RT dan Majlis Ta’lim Wasiyatul Mustofa pimpinan Ky. Muhyidin tokoh ulama desa Pegiringan. Kegiatan do’a bersama untuk Pemalang ini dihadiri oleh ketua-ketua RT di Pegiringan, lembaga Desa lainnya serta tokoh masyarakat desa Pegiringan.

Dalam sambutannya Kepala Desa Pegiringan mengatakan  satu harapan bahwa dengan apa yang Kita laksanakan ini merupakan bentuk kecintaan Kita terhadap tanah air, khususnya Kabupaten Pemalang serta untuk menjaga kesatuan dan persatusan dari ancaman perpecahan, seperti yang sering kita lihat di televisi, tuturnya. Beliau juga menyampaikan bahwa Kabupaten Pemalang, pada tanggal 24 Januari akan memperingati hari jadi yang ke-442, Semoga dengan kegiatan do’a bersama ini, Pemalang akan semakin aman, makin maju dan sejahtera begitu pula Desa Pegiringan, dengan kerukunan warganya, InsyaAlloh Desa Pegiringan akan mampu mewujudkan desa yang maju, mandiri dan sejahtera. Kepala Desa berjanji kegiatan do’a bersama seperti ini akan agenda rutin setiap bulan.

Kegiatan do’a bersama dimulai dengan pembacaan dzikir Ratib Alatas dilanjutkan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. yang dipimpin oleh Ky. Slamet. Setelah acara dzikir selesai kemudian dilanjutkan tausiyah oleh Ky. Muhyidin. Dalam tausiyahnya Ky. Muhyidin menyampaikan pentingnya kerukunan antara pemimpin dan umat serta ulama, karena dengan kerukunan akan tercipta sebuah keberkahan, beliau juga mendo’akan agar dihari jadinya yang ke-442 Kabupaten Pemalang semakin maju, aman, pemimpinnya amanah dan masyarakatnya sejahtera.

Pesan moral yang ingin disampaikan lewat kegiatan do’a bersama ini adalah sebuah kerukunan, gotong royong dan kesederhanaan, pesan ini diwujudkan pada akhir acara, dimana Pemerintah desa, ulama dan masyarakat bersama-sama menyantap nasi nampan bersama-sama tanpa pembeda. Nasi nampan sendiri sudah biasa digunakan oleh warga Pegiringan, nasi nampan ini sebagai simbol hidup dan kerukunan dimana nasi yang ditaruh dalam nampan besar, kemudian dihidangkan dan dimakan bersama-sama. Adapun filosofi dari nasi nampan ini adalah, nampan sebagai simbol tempat hidup atau tanah kelahiran, dan nasi serta lauk-pauknya sebagai sari pati anugerah yang ada dibumi pertiwi, dimana anugerah itu untuk kemakmuran mahluk di bumi tanpa terkecuali, seperti yang digambarkan dalam duduk bersama saling berhadapan dalam menikmati nasi nampan, semua dalam kedudukan yang sama. Selamat hari jadi Kabupaten Pemalang ke-442 “Dengan Spirit Pemalang Pusere Jawa, Mari Bersama Kita Wujudkan Pemalang Hebat”. (AdminDesa)

Author: AdminDesa
Pegiringan adalah desa di kecamatan Bantarbolang, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Pegiringan salah satu desa di kecamatan Bantarbolang yang mempunyai bahasa yang khas di banding daerah lain di Pemalang, yaitu pengucapan vokal akhir (a) dibaca dengan (e) seperti pada kata belah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *